Sekadar Coretan di Penghujung Tahun

 

Picture by Anugrah Wejai
 

Sebentar lagi beranda di Instagrammu akan dibanjiri dengan story hitungan mundur. Akan banyak “make a wish for next year 2021” di laman kronologi facebookmu. Menuju tahun baru seperti biasanya, udara akan dipenuhi dengan bahan kimia mercun. Kalangan menengah keatas akan berkompetisi di langit terbuka, kembang api siapakah yang paling indah. Sementara itu di jalanan kota gerombolan manusia yang bereuforia mulai meresahkan publik dengan tingkah mereka yang dipengaruhi oleh minuman keras meski hal ini sudah dihimbau oleh pemangku kebijakan. Masuk ke dalam masyarakat, terdapat banyak keluarga yang penuh sukacita menyambut tahun yang penuh misteri ini dengan perayaan sederhana bersama keluarga mereka. Diluar itu, yakinlah masih ada satu dua orang bahkan lebih yang belum merasakan sukacita karena harus bertabrakan dengan kondisi keluarga yang sedang tidak baik ataupun kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Itulah aneka ragam fenomena sosial di penghujung tahun yang telah membudaya dari waktu ke waktu.

Terlepas dari euforia tahun baru, sebagai tanda bukan pihak atheis perlu digarisbawahi selama 365 hari hidup di atas bumi ini dengan nafas kehidupan yang berasal dari TUHAN, kita manusia butuh perlindungan-NYA pada tahun berikutnya sebab tanpa TUHAN kita mungkin saja tidak akan membaca tulisan ini dan tentu saja kita tidak akan merasakan betapa lezatnya ikan bakar malam tahun baru. Saya yakin bahwa semua kepercayaan agama pasti memiliki ciri yang sama di kala penghujung tahun yaitu mengucap syukur kepada YANG MAHA ESA atas perlindungan-NYA di sepanjang tahun. Ini perlu dilaksanakan. Sifatnya bukan sebagai simbolis penutup dan penyambut tahun baru, namun lebih dari itu.

Di tahun ini mungkin kamu belum berhasil membeli Toyota Avansa new edition, tapi ingatlah rencana TUHAN lebih fantastis daripada idealisme manusia. Manusia merencanakan sesuatu menggunakan pemahaman logikannya. Saya teringat dengan perkataan Pendeta Max Kafiar yang berbunyi “Cara TUHAN tidak dapat ditangkap oleh pikiran, namun bisa dimengerti oleh iman”. Tetap beriman pada mimpimu sebab TUHAN tahu mana yang terbaik untukmu. Kamu ingin motor baru tahun ini, tapi TUHAN berikan mobil plus rumah buat kamu di tahun mendatang. Jadi, untuk apa ragu pada kuasa dan rencana TUHAN. Yakinlah dan percayalah.

__

Tahun 2020 menjadi lebih singkat dengan kehadiran berbagai polemik. Mulai dari kematian pebasket legendaris Kobe Bryant hingga covid-19 yang memberikan sejarah besar dalam peradaban dunia. Dampak dari keberadaan coronavirus menghancurkan segalanya. Sistem tata negara mulai bergeser karena terjadi perombakan tugas dan fungsional komponen pemerintahan. Keterpurukan ekonomi terparah pada negara-negara berkembang. Kematian manusia yang jumlahnya tidak wajar. Siklus investasi yang semakin tidak sehat. Kurikulum pendidikan darurat menjadi alternatif dalam menginvestasikan sumber daya manusia di tengah situasi yang tidak memungkinkan. Banyak orang putus asa dengan kondisi yang menimpa mereka. Kaum muda menjadi pecandu handphone karena seluruh aktivitas fisik dibatasi oleh protokol kesehatan. Masker kesehatan dan handsinitizer menjadi produk unggulan versi 2020 di kalangan industri. Semua itu sudah terjadi di tahun ini. Ini akan menjadi sejarah. Saya dan anda juga menjadi bagian terpenting di dalam garis peradaban ini.

Dalam kondisi pandemi seperti ini, masih ada juga orang yang memanfaatkan situasi ini untuk mensejahterakan diri. Memang benar, coronavirus cenderung memancing jiwa kemanusiaan yang lebih, namun tidak menutup kemungkinan adanya peluang untuk menggarap praktik bisnis licik demi meraup keuntungan di balik penderitaan universal. Mulai dari polemik dana covid-19 yang tidak jelas arahnya kemana, disambung dengan nominal harga pemeriksaan rapid dan swab test yang tidak konsisten, serta praktik bisnis ilegal alat pelindung diri seperti masker bekas yang diolah untuk digunakan kembali. Hal-hal tersebut menimbulkan pertanyaan, dimanakah hati nurani mereka saat ini? Semua manusia di dunia mengalami hal yang sama. Dampak dari ini semua akan berjaring dan menciptakan polemik baru. Sekarang ini perlu untuk kita buang jauh-jauh keegoisan, keserakahan, dan rasa ketidakmanusiawi kita demi terciptanya kondisi yang sehat. Kita semua menginginkan kehidupan yang damai dan tentram. Perlu diingat! disaat seperti ini apapun yang kita perbuat untuk sesama, TUHAN telah memperhitungkan. Banyaklah berbuat baik.

Dikala protokol kesehatan memerintahkan untuk meniadakan aktivitas fisik, maka secara otomatis manusia hanya melakukan interaksi sosial sebatas layar gadget. Sejak meningkatnya jumlah kasus dan diiringi dengan extraordinary policy, media sosial menjadi tempat pelampiasan manusia di kala jenuh, bosan dan hilang motivasi. Platform digital seperti tik-tok menjadi booming yang dikarenakan oleh media hiburan yang kreatif dan sederhana untuk dikreasikan membuat perusahaan asal tiongkok ini memiliki banyak peminat di hampir seluruh penjuru dunia. Berangkat dari situ, siklus interaksi seperti ini juga mempengaruhi kondisi psikis dan psikologis seseorang. Keseringan mengkomsumsi konten digital yang kurang sehat juga dapat menyebabkan perasaan rendah diri atau akrabnya dengan istilah insecure. Tidak hanya itu hal ini juga bisa berpengaruh pada kesehatan panca indra manusia, contohnya mata. Maka dari itu, siapapun yang membaca ini untuk memberikan batasan waktu dalam berinteraksi melalui handphone. Sayangi diri anda dengan menjaga kesehatan diri  dan juga kesehatan mental anda sendiri. Hanya andalah yang dapat menolong diri anda sendiri, bukan dokter dan juga bukan saya, tapi yourself.

__

Saya melihat adanya titik terang di 2021. Semua manusia akan sadar dengan sendirinya bahwa harus ada perubahan. Negarawan mulai menunjukan semangat nasionalisme demi kokohnya persatuan bangsa. Para ekonom sedang merancang strategi terbaik dengan tujuan mengembalikan siklus ekonomi seperti sedia kala. Kaum politikus telah mendiskusikan bagaiaman menciptakan situasi politik yang kondusif di pusat dan lokal. Tokoh-tokoh Agama terus memberikan siraman rohani serta kemurahan TUHAN terhadap manusia. Guru-guru revolusioner selalu berupaya mendedikasikan dirinya hingga daerah terisolir demi tercapainya pendidikan yang menyeluruh. Ucapan terima kasih teruntuk seluruh tenaga medis dimanapun berada yang selalu siap sedia melakukan pelayanan yang prima di tengah kondisi covid-19 ini. Respect for them.

Akhir tulisan saya ingin mengatakan :

“ Teruslah bermimpi hingga kau mencapainya dengan usahamu sendiri. Jika sampai kini belum nampak tanda-tanda kemajuan maka kamu belum sungguh-sungguh bermimpi. Ada rintangan di depan? Jangan khawatir. TUHAN kita tidak buta. DIA tahu mana yang terbaik buatmu. Tetap yakin. ”

Selamat Tahun Baru 2021

Kiranya TUHAN selalu memberkati dan melindungi kita semua di tahun yang baru.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Biak ada Sinon Wader: Inspirasi dan Mentalitas Neoliberal

Opini tentang Pelayanan Publik di Dukcapil Biak Numfor

Green Jobs, Green Economic, and Green Indonesia