Ada dua tipe orang di dalam kehidupan
Kehidupan sering di terjemahkan dalam beragam perspekif manusia - perspektif businessman, perspektif politician, perspektif legislator - sehingga mendefinisikan life sesungguhnya membutuhkan tujuan hidup yang konsisten dan pasti juga perlu berdiskusi terang-terangan dengan pihak lain atau bahkan lebih dari itu. Hidup adalah cerita, apa yang orang lakukan hari ini menjadi tolak ukur orang lain di waktu-waktu mendatang atau bahasanya adalah sejarah. Hari ini seorang tukang kayu menjadi Presiden, maka akan ada seribu tukang kayu yang akan menjadi Bupati ataupun Menteri di masa depan.
Photo by Pinterest/Orang Pertama
ORANG PERTAMA. Di dunia ini ada seorang
manusia yang selalu berpikir ‘bagaimana mendapatkan keuntungan berlipat ganda
dengan akal budinya serta memakmurkan standar hidupnya dari sebelumnya’. Tidak
peduli apa seragamnya atau ada lift
di kantornya atau jenis mobil yang digunakan ataupun seperti apa senyum seorang
supir bus yang sering ditumpanginya, yang terutama dan terpenting adalah kerja,
kerja, kerja dan pastinya pendapatan yang dihasilkan harus sepadan bahkan harus
lebih. Orang tipe ini cocok ketika berbicara business. Adanya hasrat untuk mensejahterakan diri sendiri dan
keluarga. Beberapa kepentingan eksternal seperti, kebijakan publik terhadap
masyarakat kelas bawah ataupun apakah anak pengemis bisa masuk universitas itu
bukan gairah hidupnya. Orang tipe ini bukanlah sosok yang egois, namun impian
untuk terus dalam lingkaran kehidupan yang makmur dan terus makmur. Mereka
biasa terlahir untuk menjadi orang yang akan menjadi motivator ketika sudah
mengantongi lima belas perusahan rintisan. Kata-kata mereka akan menjadi
mutiara bagi segelintir pebisnis pemula untuk terus berhati-hati dalam jurang
kegagalan.
Photo by Pinterest/Orang Kedua
ORANG KEDUA. Tipe ini memiliki mindset yang berbeda dari orang sebelumnya. Kalau sebelumnya berpikir bagaimana memperkaya diri, sedangkan yang ini malah berpikir “bagaimana membuat dampak positif terhadap masyarakat”. Dia akan terus mencari-cari dan terus belajar banyak tentang peningkatan kualitas hidup seseorang lainnya. Membangun komunikasi intensif dengan kalangan bawah sudah menjadi makanan sehari-harinya demi mendapat data yang faktual. Bisa dikatakan jiwa sosial. Tidak peduli sepatu adidas fake yang dikenakannya atau makan mie instant setiap hari ataupun rela mengunjungi daerah terpencil dengan uang sendiri. Orang jenis ini cenderung dicintai rakyat jelata dan jarang terkenal. Ada kecenderungan terjun ke dalam dunia perpolitikan untuk lebih luas jangkauannya dalam memperjuangkan citra hidup orang banyak. Mereka dilahirkan oleh TUHAN untuk menjadi pemimpin di antara umat-NYA. Jika kata-kata orang pertama menjadi pemicu lahirnya pebisnis pemula, kalau ini tindakannya atau cara berpikirnya sering dijadikan inovasi pembangunan bagi pemegang kekuasaan. Tidak jarang juga tipe ini sering menjadi pemimpin politik. Kalau saya boleh katakan ini adalah jiwa kemanusiaan.
Photo by Pinterest
Hidup ini akan sempit jika hanya sebuah rutinitas saja. We need to do something. Dari dua paragraf di atas yang menjelaskan tipe manusia, saya harap ini dapat menjadi bahan pemikiran pembaca dalam mengenali kehidupan. Kesimpulannya, orang pertama bisa dikatakan adalah tipe self-centre atau lebih mementingkan kehidupannya dan kurang memerhatikan hal-hal enstrinsik. Sedangkan tipe orang kedua lebih berjiwa marhaenisme (KBBI ; Paham yang bertujuan memperjuangkan nasib kaum kecil untuk mendapatkan kesejahteraan hidup) yang selalu berorientasi pada kemakmuran hidup sesama manusia dan peduli pada hak-hak rakyat jelata untuk mendapatkan kualitas kehidupan yang baik. Akhir dari blog saya hanya sekedar penutup biasa. Apabila diantara pembaca ada yang bersebarangan aliran pemahaman, silahkan berargumen.*
Anugrah A. I. J. Wejai
Komentar
Posting Komentar